Menyecap Lezatnya Kare Ayam Kesukaan Mantan Bupati Lamongan

Penjor.id – Dusun Brak yang berada di wilayah Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Gresik, sejak lama dikenal dengan kuliner andalannya, kare ayam kampung. Depot atau warung makan dengan sajian utama menu ini bisa dijumpai di sepanjang Jalan Raya Deandels yang membelah dusun tersebut.

Salah satu warung yang paling terkenal adalah Depot Kare Ayam Kampung Ibu Hj. Askonah. Warung ini bisa disebut yang paling tua dan melegenda di antara sekian warung-warung serupa. Menurut pengelolanya saat ini, Lailatul Kudro, Depot Hj. Askonah sudah ada sejak masa akhir penjajahan Belanda, sekitar 1940.

Hj. Askonah tak lain adalah ibu dari Lailatul, yang melanjutkan usaha ini dari neneknya, Ibu Markani. Saat pertama didirikan oleh Markani, berupa warung berdinding gedek (anyaman bambu). Lokasinya tidak berubah sampai sekarang, namun saat awal didirikan arah hadapnya membelakangi jalan raya.

“Dulu dindingnya gedek bambu. Terus ngadep-nya membelakangi jalan. Mungkin takut sama Belanda,” kata Lailatul kepada Penjor.id, Minggu (3/11/2019) lalu.

Berdiri sejak masa akhir penjajahan Belanda, Depot Hj. Askonah menjadi legenda warung kare ayam di Brak Wadeng.

Menurut Lailatul, kare ayam di depotnya menggunakan ayam-ayam kampung pilihan. Ayam berusia muda, atau menurut istilah setempat disebut ayam lacur. Dalam sehari, Depot Hj. Askonah menghabiskan rata-rata 20 ekor ayam.

Buka dari pagi sampai sore, Depot Hj. Askonah selalu ramai dengan pengunjung. Mereka datang sekadar ingin merasakan kare ayam yang dimasak dengan resep turun-temurun dan sampai saat ini tidak berubah cita rasanya.

Salah satu pelanggan setia kare ayam Depot Hj. Askonah adalah mantan bupati Lamongan, H. Masfuk. Sudah lama Masfuk menjadi pelanggan warung ini. Setiap kali melewati daerah itu, Masfuk selalu menyempatkan singgah sekadar untuk menikmati kelezatan kare ayamnya.

Mantan Bupati Lamongan 2 periode, H. Masfuk (berpeci) saat menikmati kare ayam Depot Hj. Askonah bersama Ketua BM PAN Jatim, R. Chandra.

“Ini langganan lama. Kalau lewat sini pasti saya mampir (singgah, red),” kata Masfuk yang hari itu kebetulan sedang dalam perjalanan menuju Tuban untuk menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN).

Wajah bupati Lamongan dua periode itu pun sangat dikenali oleh pemilik dan beberapa pengunjung warung. Setelah bersama-sama menikmati kelezatan kare ayam Hj. Askonah, mereka bahkan mengajak Masfuk untuk berfoto bersama.

“Pak Masfuk ini dulu bupati saya. Sudah lama saya nggak lihat Pak Masfuk,” kata salah satu pengunjung warung yang kebetulan berasal dari Paciran, Lamongan.

Menggunakan resep turun temurun dan ayam pilihan, kelezatan kare ayam Depot Hj. Askonah selalu terjaga sampai sekarang.

Untuk menikmati kare ayam di Depot Hj. Askonah, pengunjung cukup merogoh kocek Rp. 25 ribu. Satu porsi berisi dua potong ayam dan sepiring nasi putih. Dagingnya empuk dengan kuah kental yang ketika dicecap membuat lidah merasakan aneka rasa bumbu pilihan. Ada rasa gurih, sedikit manis, dan agak pedas.

“Dari dulu rasanya seperti ini tidak berubah. Enak. Dagingnya empuk,” ungkap Masfuk yang juga menjabat Ketua DPW PAN Jatim. HK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: