Beginilah Cara Rasulullah Menghadapi Kesedihan

Penjor.id – Begitulah hidup, tak akan berjalan datar-datar saja sesuai dengan kehendak kita. Akan datang masalah yang bisa mengguncang perasaan. Tapi, semua hal ini harus dihadapi, tidak sekedar diresapi. Tugas apa pun dalam hidupmu harus diselesaikan, bukan melulu jadi bahan update di media sosial. Yah begitulah hidup, banyak kejutan dari Allah yang tak terbungkus seperti paketan.

Ibarat sebuah guci, semakin banyak proses pembentukan seonggok tanah liat maka semakin bagus dan mahal harganya. Manusia pun begitu, semakin dewasa semakin banyak masalah yang menerpa. Tuhan sengaja mendesain seperti itu, senada dengan firman-Nya dalam QS Albaqarah ayat 155:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

Istilah “bisyai’in” dalam ayat tersebut bermakna sedikit. Jadi Allah hanya menimpakan sedikit saja ujian di atas samudera keindahan alam ini. Sedikit saja, guna untuk bersabar dan menguji keimanan seseorang. Karena sejatinya Allah selalu menghadiahkan hidayah bagi hamba-Nya yang bersabar dengan tetap dalam ketaqwaannya. Janji Allah dalam QS Attaghabun ayat 11:

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya

Dalam buku La Tahzan, Aid al-Qarni menceritakan bahwa Rasulullah selalu menyegerakan shalat ketika dalam keadaan sedih atau ditimpa ketakutan. Suatu ketika Nabi Muhammad berkata kepada Bilal, ”ketenanganku ada pada shalat”.

Pelajaran bijak Rasul tersebut seirama dengan kalam Allah dalam QS Albaqarah ayat 153:

Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Begitulah Allah menunjukkan cara terjitu dalam meminta pertolongan-Nya. Melalui shalat yang menenangkan dan sabar yang meneduhkan. Bahkan pada QS Azzumar ayat 10, Allah menjanjikan pahala yang tak terbatas bagi orang yang bersabar. Imam al-‘Auz’ai memberikan keterangan bahwa balasan bagi hamba yang sabar tidak lagi ditimbang, maupun diukur, namun diambilkan tanpa ada batasnya.

Rasulullah pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير، وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن، إن أصابته سراء شكر، فكان خيرا له، وإن أصابته ضراء صبر، فكان خيرا له) رواه مسلم)

“Sungguh sangat menakjubkan perkaranya seorang mukmin itu, semua perkaranya baik, dan tidak ada pada seorang pun melainkan hanya seorang mukmin, jika dirinya mendapat rizki dia bersyukur, maka itu baik baginya, jika dirinya ditimpa musibah lalu bersabar itu juga baik baginya” (HR Muslim).

Sabar tidak sekedar mampu menahan musibah dan meneguk rasa sakit yang menyekat di kerongkongan, namun juga sabar yang mampu mencari solusi permasalahannya dan sanggup menata kembali perkaranya.

Ayat-ayat Anti Galau

Sayidina Ja`far putra Sayidina Muhammad Al-Baqir memberikan empat ayat anti galau yang tentunya langsung bersumber dari Dzat Yang Maha Mengetahui segala persoalan yang tengah melilit.

Resep ala beliau yang akan dipaparkan berikut ini bisa kita baca langsung dalam kitab Al-Jawaahir Al-Lu`luiyyah fi Syarh Al-Arba`iin An-Nawawiyyah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Al-Dimyathi halaman 13-14.

Ayat pertama yang menjadi obat kegalauan termaktub dalam surah Al-Anbiya` ayat 87. Disebutkan jika kita merasa sumpek hendaklah kita membaca ayat ini yang bunyinya:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Ayat berikutnya merupakan jawaban bagi orang yang telah membacanya:

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Qs. Al-Anbiya` : 88). Ayat ini merupakan jawaban atas Nabi Yunus as yang mengucapkan kalimat tersebut dari dalam perut ikan di kegelapan samudera.

Ayat anti galau selanjurnya berbicara mengenai orang yang dihinggapi rasa takut. Ketika kita tengah merasa ketakutan terhadap sesuatu, bacalah:

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيل

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Qs. Ali Imran : 173).

Bagi orang-orang yang ketakutan kemudian membaca ayat di atas, maka Allah menandaskan:

فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوء

“Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa.”

Bagi kita yang menjadi korban penipuan, jangan terlalu larut dalam kesedihan, cobalah membaca ayat :

وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد

“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Qs. Al-Mukminun : 44).

Barangsiapa membaca ayat tersebut sebagaimana kaum-kaum di masa nabi terdahulu juga mengucapkannya, Allah menyatakan:

فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا

“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka.” (Qs. Al-Mukminun : 45).

Dan ayat keempat yang menjadi pengusir rasa galau adalah ayat yang berkenaan tentang seseorang yang menginginkan sesuatu, hendaknya membaca :

مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّه

“Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (Qs. Al-Kahfi : 39). Allah mewahyukan:

فَعَسَى رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ

“Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini).” (Qs. Al-Kahfi : 40).*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: