Ngopa-Ngopi, Kenikmatan Olahan Tradisional Robusta dari Temanggung

Penjor.id – “Iya bener, ini rasa khas kopi olahan tradisional. Harum, enak, dan alami. Jadi seperti balik ke masa lalu,” kata Nining, penikmat kopi di Yogyakarta.

Nining memberikan testimoninya itu untuk secangkir Ngopa-Ngopi yang baru saja dinikmatinya. Ngopa-Ngopi merupakan sebuah brand kopi asal Temanggung, Jawa-Tengah, yang menyajikan kopi olahan tradisioanal.  

Menurut pemiliknya, Ngopa-Ngopi memang dibuat untuk melayani para penikmat kopi yang mendambakan cita rasa alami. Karena di tengah trend konsumsi kopi yang menyuguhkan berbagai campuran dan kreasi, kopi olahan cara tradisional justru memiliki penggemarnya sendiri.

“Awalnya memang sudah banyak yang suka dengan kopi ini. Karena permintaan semakin banyak, kemudian saya kemas lebih bagus dan saya kasih merek Ngopa-Ngopi,” kata pemilik Ngopa-Ngopi, Anis Efizudin, kepada penjor.

Kenikmatan kopi bercita rasa alami ada di Ngopa-Ngopi.

Anis lantas menceritakan awal mula Ngopa-Ngopi dibuat. Berawal dari silaturahmi sepasang suami istri teman SMA istrinya, sekitar 3 tahun lalu. Kebetulan, Saidi dan Uni, sepasang suami istri tersebut, memiliki usaha angkringan di Kota Mungkid, ibukota Kabupaten Magelang.

“Saat itu Saidi tanya apakah ada kopi enak di Temanggung. Kebetulan tetangga saya, Mak Ud, adalah seorang perajin kopi yang banyak digemari warga sekitar. Saidi mencobanya, dan ternyata cocok dengan rasanya,” kenang laki-laki yang tinggal di Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, itu.

Udiyah atau Mak Ud, mengolah kopi robusta yang dipanen dari Gunung Payung, Candiroto, dengan cara tradisional. Biji-biji kopi robusta berkualitas tersebut disangrai di atas wajan tanah liat yang dipanaskan dengan bahan bakar kayu.

Merasakan kenikmatan kopi olahan Mak Ud, Saidi memutuskan membeli satu kilogram kopi untuk dijual di warung angkringannya. Selang beberapa hari dia mengabari Anis kalau banyak pelanggannya yang senang dengan kopinya.

“Sejak itu Saidi rutin membeli kopi olahan Mak Ud. Katanya, banyak pelanggannya ndak mau kopi lain setelah mencicipi kopinya Mak Ud,” lanjut pria yang berprofesi sebagai fotografer Kantor Berita Antara wilayah Kedu ini.

Diolah dengan cara tradisional, memunculkan rasa alami dari biji kopi robusta berkualitas.

Anis sendiri mulai sering membeli kopi Mak Ud, untuk dikonsumsi sendiri dan suguhan tamu-tamunya. Kadang ia juga membawa kopi olahan Mak Ud sebagai oleh-oleh untuk teman atau saudara dan tamu-tamu yang datang ke rumahnya.

Teman, saudara, maupun tamu-tamu yang merasakan kopi Mak Ud ternyata memberi respon yang sama dengan pelanggan angkringan Saidi. Mereka menyebut kopi suguhan dan oleh-oleh dari Anis rasanya enak, khas, dan alami.

Dari pengalaman itu dan seiring banyaknya penggemar kopi, terutama kopi robusta Temanggung, Anis mulai tertarik ikut berjualan kopi olahan Mak Ud. Apalagi, beberapa teman juga memberikan masukan dan dorongan agar ia serius menekuni penjualan kopi ini.

“Saya juga terdorong untuk membantu perajin kopi, memasarkan kopi olahan tradisional buatannya yang mempunyai rasa dan aroma khas namun terkendala pemasaran, sehingga nantinya mampu meningkatkan perekonomian perajin,” ungkap Anis.

Dikemas dengan menarik, Ngopa-Ngopi menyapa penikmat kopi di banyak kota di Indonesia.

Ia kemudian memilih nama Ngopa-Ngopi untuk brand dagangnya. Nama yang cukup sederhana, tetapi sangat akrab di telinga dan sering diucapkan oleh para pecinta kopi. 

“Ngopa-Ngopi itu artinya sering ngopi, selalu ngopi, bolak-balik ngopi. Jadi mempunyai kesan ringan, santai, dan humor,” jelas Anis.

Anis mengemas kopinya dalam berbagai ukuran kemasan, mulai 100 gram hingga 1 kilogram dengan harga bervariasi. Dikemas dalam tampilan yang cukup menarik, Ngopa-Ngopi mulai ia promosikan melalui media sosial seperti whatsApp, facebook, dan beberapa lapak online.

Relasi dan pertemanan yang lumayan banyak juga ia manfaatkan untuk mempromosikan Ngopa-Ngopi. Saat ini kenikmatan rasa dan aroma khas Ngopa-Ngopi sudah dicecap oleh para penggemar kopi di berbagai kota seperti Jakarta, Semarang, Surabaya,Yogyakarta, dan kota-kota lain di Indonesia. HK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: