Dewan Adat Gelar Peringatan Berdirinya Kasunanan Surakarta di Sala

Penjor.id – Peringatan berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta di masa Paku Buwono (PB) II berkuasa atau dalam bahasa Jawa disebut Wilujengan Hamengeti Hadeging Karaton Dalem Mataram Surakarta Hadiningrat Pindah Keraton Saking Kartosuro Dhateng Surakarta 17 Suro Je 1670 – 17 Be 1953 bertepatan dengan 17 September 2019, dirayakan secara sederhana di tengah konflik internal trah Mataram yang hingga kini belum juga selesai.

Peringatan ini sejatinya adalah memeringatan berpindahnya pusat keraton dari Kartasuro ke Desa Sala atau yang dikenal Surakarta sebagaimana lokasi saat ini.

Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengungkapkan jika Keraton Kasunanan memiliki kepercayaan bahwa “Kiblat Sekawan” inilah yang menjaga Keraton Mataram sampai akhirnya berdiri di Desa Sala ini.

Kiblat Sekawan itu berada di tempat penjuru mata angin, yaitu sebelah timur adalah Eyang Lawu, di sebelah selatan ada Kanjeng Ratu Kenconosari dari pantai selatan. Di sebelah barat ada Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan di sebelah utara diyakini juga dijaga oleh Kanjeng Ratu Bathari Koloyuwati.

“Dan penjaga utama yang maha tinggi adalah Allah SWT,” tegas Gusti Moeng.

Di hari jadinya ini, lanjut Gusti Moeng, kerabat, sentono, dan abdi dalem, mengharapkan Keraton Kasunanan Surakarta ke depannya diberikan ketenteraman dan kemakmuran.

“Tak bisa dipungkiri, di era milenial ini keberadaan Keraton hanyalah sebatas penjaga nilai-nilai budaya. Namun meski begitu, keberadaan Keraton masih diakui baik di dalam maupun luar negeri. Jadi, kami tetap akan bertahan dan tetap eksis menyelenggarakan upacara adat yang kami miliki,” ujarnya.//

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: