Harta Karun Mikroskopik dari Laut Indonesia: Dua Genus Baru Mikroalga Ditemukan

Indonesia kembali menorehkan prestasi dalam dunia ilmu pengetahuan laut. Tim peneliti dari Universitas Brawijaya (UB), Malang, berhasil menemukan dua genus mikroalga baru yang tersembunyi di perairan tropis Nusantara. Penemuan ini bukan sekadar penambahan nama dalam dunia taksonomi, tetapi juga menjadi bukti kekayaan biodiversitas laut Indonesia yang luar biasa.
Menembus Kedalaman untuk Temukan yang Tak Terlihat
Dipimpin oleh Oktiyas Muzaky Luthfi, dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB, tim peneliti menyusuri wilayah Pulau Bawean di Gresik, Jawa Timur, dan Teluk Tomini di Sulawesi Tengah. Hasilnya, dua genus mikroalga baru berhasil diidentifikasi: Paracatenula dan Wallaceago.
Paracatenula porostriata memiliki bentuk cangkang melingkar dengan lubang kecil serta katup yang tampak pipih—seolah-olah menyimpan rahasia kehidupan laut yang sunyi. Sementara itu, Wallaceago porostriatus tampil lebih artistik dengan setengah bagian katup menyerupai belah ketupat, dihiasi garis-garis halus yang nyaris tak kasat mata. Nama “Wallaceago” pun dipilih sebagai penghormatan terhadap Alfred Russel Wallace, naturalis legendaris yang dikenal karena kontribusinya terhadap teori evolusi dan biogeografi.
Lebih dari Sekadar Dua Nama Baru
Tak berhenti di situ, tim juga mengidentifikasi spesies-spesies baru dalam genus lain seperti Catenula dan Catenulopsis. Di antaranya: Catenula boyanensis, Catenula komodensis, Catenula decusa, Catenula densestriata, dan Catenulopsis baweana. Lokasi penemuan mencakup wilayah yang sangat beragam—dari Bawean dan Pantai Tiga Warna di Malang hingga Teluk Tomini—menunjukkan persebaran mikroorganisme yang sangat luas.
Tiga Tahun Penelitian, Kolaborasi Tiga Negara
Penelitian ini dilakukan sejak 2021 hingga 2024, menggunakan teknik canggih seperti mikroskop cahaya dan mikroskop elektron pemindai (SEM) untuk mengamati struktur halus mikroalga dari sedimen dan batuan karang mati. Proyek ini juga menggandeng ilmuwan dari University of Szczecin dan University of Rzeszow (Polandia) serta University of Michigan (Amerika Serikat), menjadikannya kolaborasi internasional lintas benua.
Kecil Tapi Vital
Meski nyaris tak terlihat mata telanjang, mikroalga memainkan peran sangat penting dalam ekosistem laut. Mereka bukan hanya dasar dari rantai makanan laut, tapi juga bertanggung jawab atas produksi sekitar 20 persen oksigen di bumi. “Penemuan ini sangat penting, baik untuk pemantauan kualitas lingkungan laut, studi ekologi perairan tropis, maupun untuk memahami sejarah kehidupan melalui paleoekologi,” kata Oktiyas.
Ia menegaskan bahwa laut Indonesia adalah rumah bagi kehidupan mikroskopik yang belum seluruhnya terungkap. “Laut kita menyimpan kekayaan yang luar biasa. Banyak yang belum kita kenali, dan ini baru permulaan,” tutupnya penuh semangat.