Orang Tua Korban TPPO Adukan Nasib Anaknya ke Wakil Wali Kota Surabaya

Surabaya – Seorang warga Surabaya, berinisial ZA (53), mengadukan nasib anaknya yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Pengaduan tersebut disampaikan langsung di Rumah Aspirasi Jalan Wali Kota Mustajab, Selasa (5/8/2025).
Putra ZA, berinisial BD (28), diduga menjadi korban sindikat penipuan kerja di Vietnam yang menjerat sedikitnya delapan WNI. Mereka dijanjikan pekerjaan sebagai pekerja penyortiran udang, namun setelah tiba di lokasi, para korban justru disekap, disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan.
“Anak saya tidak digaji selama tiga bulan. Saat menanyakan haknya, dia malah dianggap membangkang, lalu dipukul dan disetrum,” ungkap ZA dengan suara bergetar. Ia menambahkan bahwa BD juga sempat dikurung dan disiksa, meskipun tidak pernah menerima bukti foto secara langsung dari kondisi anaknya.
ZA juga mengungkapkan bahwa BD dikenai denda sebesar Rp 90 juta, yang harus dibayarkan secara mencicil, bahkan setelah pindah ke perusahaan lain. Pada April 2025, BD sempat kembali ke Indonesia, namun dua bulan kemudian kembali ke Vietnam dengan dalih bekerja di tempat baru, yang ternyata juga bermasalah.
Di perusahaan baru, BD kembali kehilangan akses atas paspor dan alat komunikasi. Komunikasi hanya bisa dilakukan sebulan sekali, menggunakan ponsel milik atasannya, dan seluruh riwayat percakapan langsung dihapus setelahnya.
BD, yang bekerja sebagai tenaga penjualan, kembali mengalami kekerasan jika timnya tidak mencapai target. Puncaknya, ia dipindahkan secara paksa ke Kamboja, tempat yang disebut-sebut menjadi ‘tempat pembuangan’ pekerja yang dianggap tidak produktif.
“Terakhir dia bilang ke saya: ‘Ma, ini mungkin komunikasi terakhir kita’,” tutur ZA, yang sejak saat itu tidak lagi mendapat kabar dari BD.
ZA mengaku belum berani melapor ke polisi karena khawatir keselamatan anaknya di luar negeri bisa terancam jika keberadaannya terlacak. Ia berharap ada pihak berwenang yang bisa segera membantu memulangkan anaknya dengan selamat ke Tanah Air.
Menanggapi aduan tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan akan berupaya mencari solusi terbaik. “Nanti kita coba pikirkan jalan keluarnya ya,” ujarnya.