Tahu, Lauk Yang Sering Disepelekan Tapi Menyimpan Manfaat Besar Bagi Tubuh
Penjor.id – Tahu seringkali dianggap sebagai makanan kelas dua, menjadi makanan murah yang menjadi jujugan utama mereka yang berkantong pas-pasan.
Meski demikian, ternyata di balik tahu tersimpan sumber protein, kalsium dan zat besi yang baik. Tak hanya itu, tahu juga bebas gluten, bebas kolesterol, dan rendah kalori. Dengan kandungan tersebut, sudah pasti tahu menyimpan potensi manfaat yang besar bagi kesehatan kita.
Berikut daftar penyakit yang bisa dihadang oleh tahu:
Mengurangi risiko penyakit jantung
Banyak penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi sayur-sayuran dan bahan pangan nabati (seperti kedelai) memiliki kaitan dengan menurunnya risiko sakit jantung. Isoflavon dalam kedelai dipercaya bisa mengurangi peradangan pada pembuluh darah sekaligus meningkatkan kelenturannya.
Mengonsumsi sekitar 50 gram produk kedelai setiap hari mampu memperbaiki kadar lemak darah dan menurunkan risiko sakit jantung sebanyak 10%.
Pada wanita yang sudah menopause, asupan isoflavon yang tinggi terkait dengan membaiknya faktor-faktor yang melindungi tubuh dari kemungkinan serangan jantung. Contohnya, indeks massa tubuh ideal, ukuran lingkar pinggang normal, kadar insulin, dan kadar kolesterol baik HDL. Tak hanya isoflavon, kandungan saponin dari tahu juga memperbesar manfaat tahu dalam melindungi kesehatan jantung.
- Mengurangi risiko kanker payudara
Wanita yang mengonsumsi produk-produk kedelai setidaknya seminggu sekali, dikatakan memiliki risiko kanker payudara yang menurun sebesar 48-56%.
Efek perlindungan ini didapatkan dari isoflavon, yang juga berpengaruh positif terhadap siklus menstruasi dan kadar estrogen. Efek proteksi terhadap kanker payudara tersebut paling banyak didapatkan oleh perempuan yang terbiasa mengonsumsi tahu dan produk kedelai sejak kecil.
- Mengurangi risiko kanker saluran pencernaan
Penelitian yang mengamati kaitan antara konsumsi tahu dan kanker lambung menemukan bahwa risiko penyakit ini menurun pada orang yang cukup banyak mengonsumsi tahu, 61% pada pria dan 59% pada perempuan.
Sedangkan risiko kanker saluran pencernaan lainnya berpotensi berkurang sebanyak 7%. Mengurangi risiko kanker prostat Konsumsi lebih banyak tahu dan produk-produk kedelai bisa menurunkan risiko kanker prostat sebanyak 32 sampai 51% pada pria.
Beberapa
penelitian sudah mendukung temuan tersebut dan menyimpulkan bahwa manfaat
pencegahan kanker prostat dari isoflavon dalam tahu, tergantung pada jumlah
konsumsi tahu serta tipe bakteri saluran cerna yang ada di usus kita.
Mengurangi risiko diabetes
Sebuah penelitian yang melibatkan para perempuan usia menopause menemukan bahwa konsumsi isoflavon kedelai sebanyak 100 gram per hari, dapat mengurangi kadar gula dalam darah sebanyak 15% dan menurunkan kadar insulin sebanyak 23%.
Sementara studi lainnya menemukan bahwa mengonsumsi isoflavon setiap hari selama satu tahun, akan memperbaiki sensitivitas insulin dan kondisi lemak darah, sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
- Menjaga kesehatan tulang
Konsumsi sampai 80 mg isoflavon dari kedelai setiap hari bisa memperlambat pengeroposan tulang, terutama pada wanita yang baru memasuki masa menopause.
- Membantu fungsi otak
Isoflavon dalam kedelai juga dapat membantu fungsi otak dan kemampuan memori, khususnya pada wanita di atas usia 65 tahun.
- Meredakan gejala menopause
Kandungan isoflavon dalam kedelai dipercaya bisa mengurangi gejala hot flashes pada masa menopause.
- Menjaga elastisitas kulit
Konsumsi 40 mg isoflavon dari kedelai setiap hari mampu mengurangi keriput pada kulit sekaligus meningkatkan kelenturannya dalam jangka waktu delapan hingga 12 minggu.
Nah, dari uraian kandungan tahu tersebut, rasa-rasanya kita harus makin rajin memasukkan tahu sebagai menu andalan dalam keseharian kita./c