Segarnya Cendol Dawet Pak Darmo Dekat Alun-Alun Nganjuk
Penjor.id – Anda sedang berada di Kota Nganjuk dan kehausan? Datang saja ke warung Es Dawet Ponorogo Pak Darmo. Dijamin rasa haus Anda hilang dan tubuh terasa lebih segar.
Seperti umumnya dawet Ponorogo, Es Dawet Pak Darmo berisi cendol dawet dan tapai ketan hitam bercampur kuah santan. Takaran gula yang pas dan resep rahasianya, membuat Es Dawet Pak Darmo terasa lezat di lidah. Es batu yang diserut atau dipasah menjadi kunci kesegarannya.
“Suegerrrrr…Kalau saya ke sini pasti selalu menyempatkan mampir ke warung Pak Darmo ini,” kata Basuki Babussalam, pelanggan setia Es Dawet Pak Darmo, kepada penjor.id.
Basuki yang juga pemilik Radio Oke FM Nganjuk adalah legislator di DPRD Provinsi Jawa Timur. Pelanggan Es Dawet Pak Darmo memang terdiri dari berbagai kalangan. Menurut Darsono, pemilik Es Dawet Pak Darmo, mulai warga biasa sampai pejabat pernah menikmati kesegarannya.
Darsono merupakan generasi ke-3 pemilik warung dawet tersebut. Usaha ini sudah ada sejak 1960-an, dimulai oleh Mbah Sumo, kakeknya. Saat itu, Mbah Sumo yang asli Ponorogo berjualan dawet dengan berkeliling mengikuti pasar malam.
“Nggak hanya di Ponorogo, tapi juga ke Ngawi, Madiun, Nganjuk, bahkan sampai Solo dan Jogja,” jelas Darsono.
Setelah 1968, Mbah Sumo mulai berjualan di satu tempat, dengan gerobak dorong di Alun-Alun Nganjuk. Usaha tersebut kemudian diteruskan oleh anaknya, Pak Darmo. Pada 1973, Pak Darmo membuka warung di lokasi yang ditempati Darsono sampai sekarang.
Es Dawet Pak Darmo berada di perempatan jalan yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso, Jalan A Yani, dan Jalan Dr. Soetomo. Orang-orang lebih mengenalnya sebagai Prapatan A Yani. Jaraknya tak lebih 100 meter di sebelah selatan Alun-Alun Nganjuk.
Es Dawet Pak Darmo bisa disebut salah satu legenda kuliner di Nganjuk. Usaha ini pernah sangat berjaya. Bahkan pada awal-awal dikelola Pak Darmo, ia mampu membeli sepeda onthel yang cukup mahal pada masa itu.
Namun saat ini, ungkap Darsono, pengunjung di warungnya tidak seramai dulu. Penjual kuliner sejenis yang banyak bermunculan menjadi penyebabnya.
“Dulu kan yang jual dawet di sini bisa dihitung. Sekarang sudah banyak, hampir di semua tempat ada,” ujar bapak 2 anak tersebut.
Warung ES Dawet Ponorogo Pak Darmo buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 20.00. Untuk menikmati semangkuk dawet, Anda cukup merogoh kocek Rp. 8 ribu.
Selain dawet, kudapan penggugah selera juga bisa dinikmati di sini, lumpia dan tahu isi khas Nganjuk. Atau bisa juga untuk menemani menikmati kuliner khas Nganjuk lainnya, Nasi Becek.
“Kalau saya, minuman ini pas banget untuk menemani makan Nasi Becek,” ujar Basuki sambil menunjuk dua warung Nasi Becek yang berada di sebelah kiri warung Es Dawet Pak Darmo. HK