Prihatin Penolakan Masyarakat, Aa Gym Ajak Muliakan Jenazah COVID-19

Penjor.id – Merebaknya kabar penolakan pemakaman jenazah COVID-19, memantik keprihatinan Ustadz asal Bandung, KH Abdullah Gymnastiar.

Ia mengimbau masyarakat tidak memberi stigma kepada jenazah
COVID-19, terutama dalam prosesi pemakaman. Menurutnya, selama perlakuan
jenazah dan pemakaman sesuai protokol kesehatan dan syariat, diyakini semua
proses pemakaman aman.
“Kalau prosedur pengelolaan jenazah itu sudah standar dengan WHO
(Organisasi Kesehatan Dunia) dan juga sesuai dengan standar syariat islam, itu
benar-benar sudah aman,” ujar Aa Gym. sapaan Abdullah Gymnastiar.
Aa Gym mengatakan, ia sudah berkonsultasi dengan dokter yang menangani pasien
positif COVID-19 soal keamanan pemakaman jenazah COVID-19. Menurut informasi
yang ia rangkum, jenazah yang diperlakukan sesuai protokol kesehatan dengan
benar dan tepat, tidak akan menimbulkan persoalan.
“Jadi, sebetulnya tidak ada alasan bagi kita semua masyarakat untuk
menolak dikuburkannya jenazah yang wafat karena COVID(-19) ini sepanjang sudah
sesuai dengan prosedur protokol pengelolaan jenazah, baik secara syariat maupun
standar kesehatan,” paparnya.
Penghormatan kepada jenazah sangat dianjurkan. Sebab, kata Aa Gym, mengurus
jenazah dengan baik hukumnya wajib bagi umat islam. Pengurusan jenazah pun
sudah diatur dalam syariat islam. Mulai dari cara memandikan, mengkafani,
sampai menguburkan.
“Ketika wafat dimandikannya saja harus dengan lemah lembut, dibersihkan
dari segala kotoran, diwudukan, dikafani, ini pada umumnya, ya, saking derajat
manusia itu dimuliakan walaupun sudah wafat,” katanya.
Oleh karena itu, Aa Gym mengaku prihatin manakala mendengar terjadi penolakan
pemakaman jenazah COVID-19 di sejumlah daerah. Penolakan, kata ia, timbul
karena ketidaktahuan atau minimnya informasi yang diterima masyarakat soal
COVID-19, khususnya protokol pemulasaran jenazah COVID-19.
Sebagai langkah antisipatif, Aa Gym mengajak semua pihak untuk gencar
mengedukasi masyarakat terkait protokol pemulasaran jenazah COVID-19, supaya
kejadian serupa tidak terulang.
“Bisa dibayangkan pedihnya keluarga, sudah wafat tidak bisa dekat, tidak
bisa mengurus jenazah dengan baik, lalu masyarakat bersikap seperti ini,”
katanya.
Jadi, kata dia, memang sebaiknya lebih agresif dalam memberikan sosialisasi.
Sehingga tidak terulang lagi peristiwa seperti ini (penolakan pemakaman jenazah
COVID-19).
Solusi terbaik saat ini, kata dia, adalah semua pihak, tidak saling tunggu dan
saling menyalahkan, ikut mengedukasi masyarakat sesuai dengan peran, kemampuan,
dan caranya masing-masing.
“Terima jenazah yang sudah diproses dengan prosedur kedokteran yang benar,
prosedur medis yang benar, prosedur agama. Kita harus menerima dan memuliakan
jenazah. Jangan takut,” kata Aa Gym.