Prihatin Terhadap Plagiasi, Basuki Babussalam: Karya Seni Budaya Harus Terus Dijaga

Penjor.id – Seni dan budaya merupakan representasi peradaban manusia di setiap jaman. Sejak jaman purba hingga era digital saat ini. Bahkan ia bisa disebut sebagai puncak karya peradaban di masing-masing jaman tersebut.

“Karena itu, sebagai sebuah puncak karya peradaban, produk karya seni budaya harus terus dijaga dari satu generasi ke generasi yang lain,” kata pemerhati seni dan budaya Jawa Timur, DR. A. Basuki Babussalam, SH, MH, dalam Workshop Seni Pertunjukan Tahun 2021 di Kediri, Rabu (22/9/2021).

Tokoh masyarakat yang juga dikenal sebagai legislator DPRD Jatim itu menyoroti pencurian karya atau plagiasi di dunia seni dan budaya. Menurutnya, karya seni merupakan hasil kreatifitas yang harus dihargai dan dijaga dari tindakan plagiasi.

“Sebagai sebuah kreatifitas, karya seni dan budaya harus dijaga agar tidak diplagiasi oleh orang lain,” lanjut staff pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) itu.

Selain tidak menghormati etika berkesenian, jelas Basuki, tindakan plagiasi juga tindakan yang melanggar hukum. Di Indonesia, pencipta dan karya seninya dilindungi oleh UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Lebih memprihatinkan, sikap plagiat merupakan pengkhianatan terhadap seni dan budaya itu sendiri. Plagiasi akan mematikan kreatifitas seorang seniman untuk melahirkan karya yang fenomenal.  

“Tapi kalau karyanya di plagiasi dan tidak dimaksimalkan, maka hasilnya seniman tidak bisa berkarya dan kemudian tidak lahir karya monumental yang bisa menjadi prasasti kehidupan,” jelas Basuki.

Basuki Babussalam saat menyampaikan materi dalam Workshop Seni Pertunjukan Tahun 2021 di Hotel Insumo, Kedir, Rabu (22/9/2021).

Selain melawan plagiasi, Basuki meminta masyarakat untuk memberikan apresiasi terhadap karya seni. Apresiasi masyarakat akan mendorong seniman untuk bertahan dan menghasilkan karya yang baik.  

“Karya seni yang ditopang dengan apreasiasi masyarakat yang bagus, bisa membantu seniman bertahan dan menghasilkan karya yang baik,” ucapnya.

Workshop Seni Pertunjukan Tahun 2021 diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, di Hotel Insumo, Kediri, 22 – 23 September 2021. Acara ini diikuti oleh para seniman dan pegiat kebudayaan dari berbagai komunitas yang ada di Kediri.

Selain Basuki, pembicara yang turut menyajikan materi antara lain Indar Sabri (akademisi), Irwan Riyadi (seniman), dan Arif Rofiq (seniman). HK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: