Cemas Distorsi Pendidikan, FPAN Soroti Pengangkatan CEO Ruangguru Jadi Stafsus Presiden

Amanat.news – Pengangkatan CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, sebagai staf khusus Presiden Jokowi mendapatkan sorotan khusus Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Prof Dr Zainuddin Maliki Msi.

Menurut Zainuddin, langkah merekrut CEO bimbel dalam posisi strategis di lingkaran istana, bisa memunculkan bias karena dapat diartikan sebagai pengarusutamaan bimbel.

Sebagaimana diketahui Ruangguru adalah startup bimbingan belajar yang belakangan begitu gencar melakukan promosi untuk mengejar hasratnya menjadi unicorn.

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Prof Dr Zainuddin Maliki Msi.

“Yang jadi kekhawatiran kami, jika bimbel dijadikan solusi bisa mereduksi pendidikan jadi pengajaran saja,” ujarnya di sela forum Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Universitas Muhammadiyah Lamongan pada Rabu (27/11) kemarin.

Padahal, lanjut Zainuddin, saat ini kita ingin membangun sebuah pendidikan. “Pendidikan itu mengembangkan seluruh kepribadian. Tidak hanya kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotoriknya. Tetapi kemudian hal itu mengalamai distorsi menjadi pengajaran, yang hanya mengejar score test. Mengejar nilai baik mata pelajaran semata. Sebagian besar orangtua termasuk pemerintah risau jika anak didik mereka mendapatkan nilai jelek,” tandasnya.

Pendidikan, menurut Zainuddin, bukan sekedar pemindahan seperangkat pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Pendidikan juga bukan sekedar pembentukan berbagai keterampilan pada peserta didik. Lebih dari itu, yang diharapkan dalam pendidikan adalah perubahan secara menyeluruh dalam hal budi pekerti dan perasaan (afektif), pemikiran dan keyakinan (kognitif), serta keterampilan (psikomotorik).

Negara, kata mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur ini, sebagaimana amanat UUD 1945 harus hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Tentu kecerdasan yang dimaksud bukan hanya kecerdasan intelektual tetapi kecerdasan ganda meliputi kecerdasan emosional dan juga spiritual,” tambahnya.

Ruangguru menurut Zainuddin meski sudah dikemas dengan sentuhan teknologi inovatif, sehingga memungkinkan murid belajar secara lebih komunikatif, tetapi tetap saja sebatas pada pengembangan kecerdasan intelektual.

Aplikasi tersebut tak menyentuh ranah pembentukan afeksi seperti pembentukan manusia yang berkepribadian jujur serta bisa dipercaya. “Sementara kejujuran semakin sulit kita temukan,” ungkap anggota DPR RI dari Dapil Gresik Lamongan Jawa Timur ini.

Menurut Zainuddin, bimbel sudah mampu membuat tenang orangtua yang resah karena rangking anaknya rendah. Tapi, bimbel tidak bisa membuat orangtua resah karena anaknya tidak jujur dan tidak bisa dipercaya.

“Sementara Fukuyama dalam risetnya berkesimpulan bahwa yang membuat bangsa itu maju adalah social capital yaitu trust. Fukuyama tidak menyebut rangking, skor tes atau IPK tinggi sebagai syarat untuk menjadi bangsa yang maju,” tegas Zainuddin, yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim itu.

Oleh karena itu, lanjutnya, yang kita butuhkan pendidikan dan bukan mengarusutamakan bimbel yang menekankan pengajaran. “Kita butuh pendidikan yang bisa melahirkan manusia-manusia jujur dan bisa dipercaya,” tandasnya.//

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: