PPBI Ramaikan Gebyar Mahakarya Seni & Budaya Kota Pasuruan
Penjor.id – Paguyuban Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Pasuruan turut meramaikan acara gebyar Mahakarya & Festival Pariwisata Seni Budaya yang digelar Pemerintah Kota Pasuruan di GOR Untung Suropati selama 3 hari mulai 13 hingga 15 Desember 2019, guna melestarikan seni budaya dan menyebar luaskan budaya lokal baik di tingkat daerah, regional, nasional, bahkan hingga mancanegara.
Keterlibatan PPBI tidak hanya di bidang pameran yang menampilkan hampir 100 koleksi milik penghobi tetapi juga membuka bursa puluhan stand dan demo tehnik membuat bonsai yang dipandu trainner bonsai senior yang lebih popular dipanggil mbah Sigit. Tentu kehadiran PPBI cukup membantu kesuksesan acara tersebut, bahkan hampir 1/3 halaman GOR digunakan ajang pamaran dan bursa Bonsai.
Menurur Sugeng G Ajie sekretaris PPBI cabang Pasuruan, untuk kegiatan seni budaya tentu Bonsai cukup punya andil besar, karena memang Bonsai itu sendiri merupakan hasil seni budaya yang juga patut dilestarikan. Dan bagi kami ajang acara semacam ini memang terus kita lakukan, tidak hanya sebagai unjuk gigi hasil karya para penghobi, tapi sebagai sarana untuk bisa saling silaturahmi agar mengenal satu sama yang lainya. “Selain itu ajang diskusi baik formal maupun non formal, justru para penghobi muda banyak menerima ilmu-ilmu dari senior itu pas ada acara semacam ini,” papas SG Ajie.
Guna melestarikan seni bonsai ini PPBI juga menjalin kerjasama dengan pihak Universitas Merdeka (Unmer) Pasuruan dan penanda tanganan dilakukan di stan pameran Unmer pada acara tersebut yang dilakukan langsung oleh Rektor Unmer Dr Ronny Winarno SH M.Hum dan Ketua PPBI cabang Pasuruan Mohammad Fauzan Trisno.
Sebagaimana disampaikan Drs Bahrul Ulum MM Sekda Kota Pasuruan saat membacakan sambutan Plt Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo ST, mengharapkan momen semacam ini untuk dapatnya dijadikan program pengembangan seni & budaya di Kota Pasuruan dengan mengangkat kearifan lokal, sehingga benar benar membantu seniman dan budayawan untuk mengembangkan karyanya yang lebih besar.
Selain itu Bahrul menambahkan, jika seni dan budaya dilakukan secara proposiaonal akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga memberi nilai tambah. “Apalagi Kota Pasuruan dikenal sebagai Kota Pusaka, sehingga harus mampu melestarikan seni budaya sebagai adiluhung bangsa,” tandasnya.
Untuk itu dalam rangkaian Gebyar Mahakarya Seni dan Budaya ini juga dipamerkan beberapa seni dan budaya termasuk pameran dan bursa keris sebagai salah satu bentuk pusaka di Indonesia yang digunakan oleh nenek moyang kita sebagai alat perjuangan. Selain juga ada pameran produk UMKM disamping juga diadakan festival melukis, pencak silat, mural dan lagu jawa. (jo)